Friday, April 13, 2007

Ma'had Hadharah Islamiyyah Jami'ah Ezzetouna, Tunis

Sekolah tinggi yang memang diperuntukan bagi warga asing yang ingin belajar ilmu-ilmu keislaman. Tidak terlalu besar luasnya, tapi cukup asri dengan taman yang dipenuhi para mahasiswa ketika istirahat tiba. Dihimpit, Mesjid Haoua disebelah kanan serta berada pas diujung avenue Higway yang menuju daerah Monfloury. Terletak di pusat kota, dan memang daerah khusus, menyerupai delta yang dikonsentrasikan untuk pendidikan. seberang Jalan kita akan melihat bangunan Universitas 9 April, kampus biru terkenal di Tunis yang telah berdiri puluhan tahun. Sekitar 100 meter sebelah kanannya berdiri deretan bangunan Universitas Tunis. Untuk Kampus Hadharahnya memang berada didaratan tinggi yang membelakangi Sebkhet Sedjoumi, atau danau kecil Sedjoumi.
Ezzetouna University memiliki dua Fakultas, yang masing-masing terpisah baik secara konstruktif ataupun administratif. pertama, Islamique Civilization yang diperuntukan bagi kaum asing. yang kedua, Fakultas Ushuludin yang diperuntukan warga pribumi. itu pun hanya terjadi pada strata 1 untuk jenjang lisence saja. sementara untuk pendidikan magister kuliyah akan digabungkan di Fakultas Ushuludin.
Metodologi belajar yang diterapkan disetiap perguruan tinggi di Tunis memungkinkan untuk mahasiswa berkembang dan melakukan dialog dengan para tentor pembimbing. Disamping diselingi tugas-tugas kuliyah sistem paket yang harus diselesaikan oleh para mahasiswa dalam kurun waktu tertetu.
Apalagi dengan jumlah mahasiswa dibatasi perkelas, suasana belajar menjadi kondusif, dosen tidak hanya menyampaikan kuliyahnya saja tapi diselingi tanggapan dan komentar dari mahasiswa. Singkat cerita saya menemukan Demokrasi pendidikan dari ranah yang berbeda di bumi Tunisia. sistem pengajaran dengan memberikan apresiasi besar pada mahasiswa ini akan jarang kita temukan pada sistem pendidikan di negara-negara arab yang lainnya.
Belum lagi hal ini didukung oleh dosen-dosen yang punya kualifikasi tinggi dalam bidangnya masing-masing. Mereka yang bisa mengajar di Universitas Ezzetouna bukan hanya harus sudah bergelar doktor saja, tapi juga sudah punya andil besar pada pendidikan secara umum. seperti profesor dalam study ilmu yang khusus, seorang praktisi keagamaan terkemuka dimasyarakat atau pernah menjadi dosen terbang di negara-negara arab lainnya. ini bukan isapan jempol saja, beberapa dosen senior yang penulis temui menuturkan, bahkan kalau ada reshuffle kabinet terjadi di pemerintahan untuk Menteri Agama segera akan ditunjuk dari kalangan Akademisi di Ezzetouna, biasanya seorang Rektor Ezzetouna akan secara otomatis masuk ke jajaran Kabinet tersebut. Untuk seorang Mufti di pemerintahan, kalau di Indonesia Mufti pemerintahan tidak perorangan tapi dipegang oleh MUI, ditunjuk dari pemerintahan. hal ini menunjukan betapa Ezzetouna University punya partisipasi besar pada pemerintahan dan masyarakat menyangkut hal-hal yang bersentuhan dengan bidang keagamaan.
Kembali lagi menceritakan seputar kampus Hadharah Islamiyyah tercinta. pendidikan dibagi pada dua tahap, mereka yang belum mumpuni dari segi bahasa akan masuk jenjang persiapan (préparation) bahasa sebelum memasuki jenjang kuliyah. Pada Jenjang persiapan ini kita hanya diberikan paket-paket belajar untuk bahasa saja. Tapi jangan khawatir pendidikan di kelas persiapan akan memungkinkan kita lebih siap menuju pendidikan Lisence-nya. setidaknya kita bisa mengenal bahasa secara mendalam, bagaimana sistem pendidikan dan kultur tunisia secara umum.
kelas persiapan dibagi dalam dua tahap, Kelas tahap pertama yang untuk mereka belum mengenal baik huruf, metodologi membaca arab dan hal-hal dasar lainnya seputar bahasa. Seperti untuk tahun ini, mereka yang belajar di persiapan pertama ini mahasiswa-mahasiswa asal Turki, Rusia dan Negara-negara Eropa lainnya yang memang sangat baru belajar bahasa Arab. Untuk kelas tahap kedua, saya kebetulan ketika tes pra kuliyah masuk pada kelas ini bersama dua mahasiswa indonesia lainnya. kita sudah terjun pada teks-teks arab, belajar grammer bahasa dengan metodologi yang lebih menarik. kalau kita hanya mengenal sistem Nahwu dan sharf dulu yang diajarkan di Indonesia dengan hafalan dan seperti itu juga terasa tidak berkembang. Disini metedologi penyampaaian materi bahasa sedemikian rupa dikemas supaya para mahasiswa lebih tertarik dan lebih menyukai bahasa arab.
Untuk jenjang pendidikan License-nya ditempuh dengan jenjang tiga tahu saja. Pada tahun pertama kita akan belajar banyak berbagai disiplin ilmu dan bahasa. sekedar bercerita keunggulan lainnya dari Ezzetouna University adalah dalam hal bahasa, kita akan disodorkan pada pilihan Primer bahasa yang mencakup Inggris atau perancis sedangkan suplemennya kita akan diberikan pilihan antara bahasa Italia, Latin atau Persia. Beberapa mata kuliyah tertentu akan disampaikan dengan Prancis. Oleh karena itu yang punya ketertarikan dalam bahasa Ezzetouna University merupakan pilihan tepat yang bisa memdorong anda kearah sana.
Tahun pertama memang dikondisikan untuk lebih concern pada belajar dikampus sepenuhnya. Jam kuliyah yang padat dan materi kuliyah yang banyak akan mengisi hari-hari dalam sepekan. Sedangkan pada Jenjang tahun kedua, kita akan mulai diposisikan pada pilihan jurusan yang terdiri dari Syari'ah belajar mengenai hukum-hukum Islam, Ushuludin dan Hadharah Al Islamiyyah. Pada pilihan ketiga kita akan belajar seputar sejarah peradaban Islam di Eropa, di Bumi Asia dan Daratan Afrika. Tapi semua jurusan tetap tidak terlepas terus memantau Seputar perkembangan hukum Islam ditiap Negara, isu-isu kontemporer dan yang lainnya.
Pada tahun ajaran Kedua dan ketiga ini, konsentrasi belajar tidak hanya di kelas saja. kita akan diajak berkeliling melihat berbagai peninggalan Islam di Tunisia. kita akan disertakan dalam Seminar dan Loka karya di Kampus. begitupun sistem belajar, dengan asumsi kualitas bahasa arab yang sudah meningkat kuliyahpun disampaikan lewat presentasi makalah dan diskusi tentunya dengan pengantar berbahasa Arab yang baik dan benar.
Selain sistem belajar yang menarik, kita juga akan mengikuti program-program yang di adakan oleh pihak Kampus sendiri tak kalah menariknya. Seperti Rihlah Ilmiah, Even-even perlombaan, Mahrajan Tsaqafah dan lain sebagainya. Rihlah Ilmiah dalam setahun biasanya diadakan empat kali pada Libur Musim dingin, dan Libur musim semi. Dua kali diadkadan oleh Kampus Hadharah biasanya hanya kalangan asing saja yang diikutsertakan. Dua kali diadakan oleh Kampus Ushuluddin, rihlah ini diikuti mahasiswa asing dan mahasiswa Tunis yang seksi dan bahenol abiz. Biasanya kita akan dijak keluar kota Tunis, menginap selama tiga hari, tinggal di Hotel dan mengunjungi setiap sudut bersejarah Tunisia. Pokonya "Adventure Unforgattten" hanya dengan bayar 10 DT. padahal kalau kita berangkat sendiri itu bisa menghabiskan 250 DT lebih.
Even-even perlombaan seperti yang saya ceritakan dalam tulisan GO..Go..Go.. INdonesia, sedangka cerita seputar Mahrajan Ats Tsaqafah untuk lebih lanjut lihat pada tulisan kesan-kesan pameran budaya.
Masih banyak hal menarik yang saya temukan, dari bumi Tunisia, ini hanya sekelumit cerita saja. dari seorang teman untuk berbagi bersama....







1 comment:

Ahda Bina said...

Bagus, Ustadz. Alhamdulillah, amat bermanfaat. Terima kasih.